Ayo para guru…. bisa dicoba
model pembelajaran ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang terus
menerus harus dilakukan.
Apa itu Flipped
Classroom….?
Flipped classroom
merupakan sebuah model atau strategi pembelajaran yang “membalik” kebiasaan
atau tradisi guru mengajar. Pada umumnya, setelah mengajar guru memberikan pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa. Tujuan pemberian PR untuk memotivasi siswa agar
mempelajari kembali materi yang telah diajarkan, sehingga siswa akan lebih
paham.
Namun apakah demikian….?
Bagi siswa yang pandai, PR
yang diberikan bisa menjadi tantangan untuk diselesaikan. Sementara bagi siswa
yang “kurang” mampu, tugas dan PR bisa menjadi beban, terutama pada saat mereka
mengalami kesulitan atau kendala dalam menyelesaikan PR tersebut. Siswa menjadi
malas mengerjakan, menyalin pekerjaan temannya atau hanya sekedar mengerjakan untuk
memenuhi kewajiban. Jika hal ini yang terjadi, maka tujuan guru agar siswa
lebih memahami materi tidak akan pernah tercapai.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh guru….?
Kita coba “membalik” tradisi
mengajar guru dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari dan mengeksplorasi materi
pelajaran di rumah melalui video pembelajaran, web pembelajaran, handout atau modul dan bahan lainnya yang disiapkan oleh
guru. Ketika belajar di
kelas guru bisa sepenuhnya melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif melalui
diskusi, pemecahan
masalah, atau kegiatan lain yang pada intinya untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman tentang konsep, menanggapi pertanyaan siswa, membimbing siswa memecahkan dan menjelaskan permasalahan yang belum
dipahami, praktikum dan kegiatan lain yang semuanya terkait dengan materi yang
sedang dipelajari. Selain memdapat bimbingan dari guru, saat di kelas siswa memiliki
kesempatan luas untuk berkolaborasi dengan tamannya, saling membantu memecahkan
masalah, berbagi ide, dan sebagainya. Proses pembelajaran dapat diharapkan akan
berlangsung dengan aktif.
Model pembelajaran ini
dikenal sebagai model flipped classroom,
yaitu model pembelajaran (ada yang menyebutkan sebagai strategi pembelajaran) yang meminimalkan
waktu ceramah (direct-instruction) di dalam kelas dan memaksimalkan interaksi baik antar siswa maupun antara guru
dengan siswa. Model
pembelajaran ini memanfaatkan teknologi untuk menyediakan materi
pembelajaran dalam berbagai
macam bentuk yang mendukung pembelajaran di luar kelas.
Faktor penting dalam
model flipped classroom:
1. Memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk mempelajari
materi sebelum masuk kelas.
2. Memberikan
penghargaan bagi
siswa yang mempersiapkan
pelajaran dengan baik.
3. Menyiapkan mekanisme penilaian untuk menilai
pemahaman siswa.
4. Menyiapkan
kegiatan pembelajaran
aktif di dalam kelas yang berorientasi pada higher
order thinking.
Menurut Bergman &
Sams (2012), terdapat empat pilar dalam flipped
classroom, yaitu:
1.
Flexibel Environment
Guru menciptakan ruang belajar yang fleksibel di mana siswa dapat memilih kapan
dan di mana mereka belajar. Selanjutnya, guru yang membalik kelas mereka
dengan harapan siswa dapat menentukan sendiri jadwal dan cara belajar mereka, serta guru fleksibel membuat penilaian hasil belajar sesuai prosesnya.
2.
Learning Culture
Model Pembelajaran Flipped memberi kesempatan kepada siswa untuk
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar baik di dalam maupun di luar
kelas. Di luar kelas, siswa aktif mempelajari materi pelajaran yang disampaikan
dalam berbagai media. Sedangkan di dalam
kelas, siswa berkesempatan mengkesplorasi lebih mendalam materi pelajaran
dengan birdiskusi secara aktif baik dengan sesame siswa maupun dengan guru.
Dengan kata lain, siswa terlibat secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan
mengevaluasinya sehingga bermakna.
3.
Intentional Content
Guru sengaja menyediakan dan menggunakan konten pembelajaran untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajarn yang berpusat pada siswa. Sehingga model pembelajaran Flipped benar-benar dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural.
Guru sengaja menyediakan dan menggunakan konten pembelajaran untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajarn yang berpusat pada siswa. Sehingga model pembelajaran Flipped benar-benar dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural.
4.
Professional Educators
Guru yang profesional selalu mengamati dan memberikan perhatian penuh kepada siswanya selama proses pembe;ajaran berlangsung, memberikan umpan balik yang relevan pada saat itu dan menilai secara obyektif semua tugas siswa. Selain itu, guru yang profesional mampu berkolaborasi meningkatkan kualitas pembelajaran, menerima kritik yang konstruktif dan mengelola kelas dengan baik.
Guru yang profesional selalu mengamati dan memberikan perhatian penuh kepada siswanya selama proses pembe;ajaran berlangsung, memberikan umpan balik yang relevan pada saat itu dan menilai secara obyektif semua tugas siswa. Selain itu, guru yang profesional mampu berkolaborasi meningkatkan kualitas pembelajaran, menerima kritik yang konstruktif dan mengelola kelas dengan baik.
Dalam model flipped classroom, guru dan siswa
terlibat dalam mengeksplorasi konsep dan materi pelajaran, serta menjadikan
pembelajaran yang bermakna. Guru berperan sebagai fasilitator yang siap memberikan
bimbingan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa bertanggung jawab
penuh terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Bagaimana teknis pelaksanaan model pembelajaran flipped classroom….?
1.
Guru
menyiapkan materi pelajaran melalui berbagai media alternatif (misalnya video
pembelajaran) yang akan dipelajari oleh siswa di rumah.
2.
Siswa
mempelajari materi yang diberikan oleh guru melalui video tersebut dan
mengerjakan tugas yang diinstruksikan di dalam video. Diharapkan siswa akan
mengenal konsep dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3.
Di
dalam kelas, siswa berdiskusi baik dengan guru maupun antar siswa tentang tugas
yang diberikan melalui video, terutama kendala dan kesulitan dalam
menyelesaikannya. Di samping itu siswa dapat menanyakan materi yang belum
dipahami.
4.
Guru
berperan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas dan
mengklarifikasi kesalahan pemahaman konsep serta menjelaskan materi yang belum
dipahami siswa.
Beberapa keuntungan
menggunakan model pembelajaran flipped
classroom:
1. Melatih siswa untuk belajar secara mandiri
2. Menyediakan pembelajarn aktif dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
3. Meningkatkan
kolaborasi dan interaksi antar siswa dan antara siswa dengan
guru
4. Memberi kesempatan siswa untuk berinteraksi
dengan materi pelajaran sebelum masuk kelas, sehingga siswa lebih siap untuk belajar.
5. Meningkatkan efisiensi waktu pembelajarn di dalam kelas secara
memaksimal
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat lebih dalam dengan konten, keterampilan
praktik, dan menerima umpan balik tentang kemajuan mereka.
7. Guru dapat
mencurahkan lebih banyak waktu untuk membimbing siswa memecahkan permasalahan yang dihadapi, membantu siswa dalam mengerjakan proyek-proyek
yang menantang.
Untuk mengimplementasikan
model pembelajaran flipped classroom
ini, ada beberpa faktor yang harus dipertimbangkan guru, yaitu:
1. Tidak semua siswa memiliki akses
teknologi di rumah
2. Tidak semua siswa akan menyelesaikan
kegiatan mereka di luar kelas
3. Waktu
yang dibutuhkan untuk mengembangkan video pembelajaran yang memfasilitasi pembelajaran aktif
4. Keterampilan menciptakan diskusi
serta kegiatan pembelajaran
aktif yang akan dilakukan di dalam kelas
Flipped classroom hanya satu dari sekian banyak model pembelajaran yang bisa
digunakan untuk mendorong terjadinya lingkungan pembelajaran yang aktif yang
dapat meningkatkan kemampuan memanfaatkan teknologi, kolaborasi, komunikasi,
berpikir kritis dan
kreatif, sesuai
yang diamanatkan Kurikulum 2013. Kemampuan-kemampuan ini juga dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global di abad 21.
Sumber:
Bergmann, J. & Sams, A. (2012). Flip your
classroom: Reach every student in every class every day. Eugene, OR:
International Society for Technology in Education; Alexandria, VA:
ASCD.
Bergmann, J. & Sams, A. (2012). How the flipped
classroom is radically transforming learning. The Daily Riff. Retrieved from
http://www.thedailyriff.com/articles/how-the-flippedclassroom-is-radically-transforming-learning-536.php
Bruff, D. (2012, Sept 15). The flipped classroom FAQ. CIRTL
Network. Retrieved from http://www.cirtl.net/node/7788
Fautch J. M., (2015), The Flipped Classroom for
Teaching Organic Chemistry in Small Classes: Is It Effective? Chem. Educ. Res. Pract.,
16, 179–186.
Johnson, Graham Brent. (2013). Student
Perceptions of The Flipped Classroom. Columbia: The University of British
Columbia.
http://www.washington.edu/teaching/files/2012/11/FlippedClassroomUWcolors-1.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar